Sabtu, 07 Desember 2013

BALOK-KOLOM BETON BERTULANG

BALOK-KOLOM BETON BERTULANG

Menggambar Ditail Penulangan Balok
Agar dalam penggambaran konstruksi beton bertulang untuk balok sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan perlu memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam konstruksi beton bertulang.
Menggambar penulangan balok agak sedikit berbeda dengan menggambar penulangan pelat atap/lantai, karena dalam menggambar penulangan balok, tulangannya harus dibuka satu persatu ( harus digambarkan bukaan tulangan) agar kelihatan jelas susunan tulangan-tulangan yang digunakan dan bentuknya.
Tulangan yang dipilih luasnya harus desuai dengan luas tulangan yang dibutuhkan serta memenuhi persyaratan konstruksi beton bertulang. ¾ Setiap sudut balok harus ada 1 (satu) batang tulangan
sepanjang balok ¾ Diameter tulangan pokok minimal Ø 12 mm ¾ Jarak pusat ke pusat (sumbu ke sumbu) tulangan pokok
maksimal 15 cm dan jarak bersih 3 cm pada bagian-bagian yang memikul momen maksimal. ¾ Hindarkan pemasangan tulangan dalam 2 (dua) lapis untuk tulangan pokok.
¾ Jika jarak tulangan atas dan tulangan bawah (tulangan pokok) dibagian samping lebih dari 30 cm, harus dipasang tulangan ekstra (montage)
¾ Tulangan ekstra (montage) untuk balok tinggi (untuk balok yang tingginya 90 cm atau lebih luasnya minimal 10 % luas tulangan pokok tarik yang terbesar dengan diameter minimal 8 mm untuk baja lunak dan 6 mm untuk baja keras
Selimut beton (beton deking) pada balok minimal untuk kontruksi ¾ Di dalam : 2.0 cm ¾ Di luar : 2.5 cm ¾ Tidak kelihatan : 3.0 cm
Apabila tegangan geser beton yang bekerja lebih kecil dari tegangan geser beton yang diijinkan, jarak sengkang / beugel dapat diatur menurut peraturan beton dengan jarak masimal selebar balok dalam segala hal tidak boleh lebih dari 30 cm.
Jika tegangan geser beton yang bekerja lebih besar dari tegangan geser beton yang diijinkan, maka untuk memikul / menahan tegangan yang bekerja tersebut ada 2 (dua) cara: ¾ Tegangan geser yang bekerja tersebut seluruhnya (100 %)
dapat ditahan/dipikul oleh sengkang-sengkang atau oleh tulangan serong / miring sesuai dengan perhitungan yang berlaku.
¾ Apabila tegangan geser yang bekerja tersebut ditahan / dipikul oleh kombinasi dari sengkang-sengkang dan tulangan serong / miring (sengkang-sengkang dipasang bersama-sama dengan tulangan serong / miring atau dengan kata lain sengkang bekerjasama dengan tulangan serong), maka 50 % dari tegangan yang bekerja tersebut harus dipikul / ditahan oleh sengkang-sengkang dan sisinya ditahan / dipikul oleh tulangan serong/miring.
harus diteruskan minimal/sedikitnya sepanjang 12 d ; h ; 1/16 l b
(dipilih / diambil yang paling besar), kemudian 1/3 At diteruskan lagi
sepanjang Ld , selanjutnya diteruskan lagi ¼ At sepanjang Ld ( Ld
= 1.4 Ld ‘ ) dimana Ld ‘ dapat dilihat dalam daftar/tabel panjang
penyaluran tulangan.
Apabila ada sambungan tulangan (sambungan lewatan), maka
panjang sambungan lewatan tersebut dapat:
¾ Untuk tulangan tekan, panjang sambungan lewatan minimal
40 d sampai dengan 50 d sesuai kelas beton. ¾ Untuk tulangan tarik, panjang sambungan lewatan minimal
1.3 Ld (Ld = 1.4 Ld ‘ ) tanpa kait.
Tulangan tumpuan harus dipasang simetris (tulangan tumpuan bawah harus dipasang minimal sama dengan tulangan tumpuan atas)
Panjang penyaluran tulangan untuk tulangan tumpuan 100 % At


Menggambar Ditail Penulangan Kolom
Yang perlu mendapatkan perhatian dalm menggambar penulangan kolom antara lain:
- Penyambungan kolom di atas balok atau sloof
- Seperempat tinggi kolom jarak sengkang lebih rapat dari pada bagian tengah kolom
- Lebar kolom lebih dari 30 am diberi tulangan tambahan di tengan-tengah lebar
- Minimal tulangan pokok kolom menggunakan diameter 12 mm

Kamis, 05 Desember 2013

contoh laporan prakerin

BAB  I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang

a.   Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia-manusia yang beriman dan bertaqwa    kepada   Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja  keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat  jasmani dan rohani.

b.   Pendidikan baik di sekolah maupun di luar sekolah perlu disesuaikan dengan   Perke-mbangan tuntutan pembangunan yang memerlukan berbagai jenis ketrampilan dan keahlian disegala bidang serta ditingkatkan mutunya sesuai dengan kemajuan ilmu  pengetahuan dan teknologi.

c.   Pola Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dipilih sebagai model yang ideal untuk penyelenggaraan Pendidikan Kejuruan. Pemilihan pola ini karena PSG merupakan kerja sama antara dunia usaha /industri dengan SMK yang bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang siap menggunakan teknologi yang maju yang digunakan dunia kerja.

d.   Mengingat pola ini merupakan sesuatu yang baru dan memiliki banyak perbedaan yang cukup mendasar bila dibandingkan dengan pola penyelenggaraan yang selama ini digunakan (konvensional) maka dalam pengejawantahan implementasinya dilapangan tidak bisa sekali diputuskan dan diperlakukan lalu berjalan seperti yang diharapkan, pengalaman selama ini menunjukkan bahwa banyak kendala-kendala teknis dan organisatoris.                                                                                                                    
e.   Dengan pilihan terhadap pola PSG ini maka dalam pelaksanaannya melibatkan sumber daya tidak hanya dilingkungan sekolah saja tetapi akan melibatkan semua sumber daya yang ada diluar sekolah atau dengan kata lain bahwa keterlibatan pihak luar sekolah (DU/DI) dengan pihak sekolah secara bersama-sama dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia merupakan hal yang tidak dapat dielakkan lagi.

1.2       Tujuan Prakerin
Praktek kerja industri yang merupakan implementasi dari Pendidikan Sistem Ganda (PSG) adalah proses pembelajaran yang dilakukan di dunia usaha/industri dengan program dan arahan sepenuhnya diatur oleh dunia usaha dan industri. Peranan dunia usaha/industri dalam pendidikan dengan pihak sekolah dalam upaya peningkatan mutu tamatan yang:
·         Mempunyai kompetensi dasar kejuruhan dan ketarampilan yang memadai.
·         Berwawasan kualitas, keunggulan, dan bermuatan ekonomis.
·         Memiliki disiplin dan etos kerja yang tinggi.
·         Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di SMKN 2 Probolinggo.
·         Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek yang ada di lapangan kerja.
·         Dapat menerapkan ilmu yang telah di dapat dari sekolah ke bidang industri dan dapat menambah wawasan siswa yang tidak di dapat di sekolah.
·         Menjadikan siswa yang memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap yang lebih bertanggung jawab.

1.3.      Ruang Lingkup Kerja
Dalam  kedudukannya sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Probolinggo, Dinas  Pekerjaan  Umum  mempunyai  tugas pokok dan fungsi organisasi dengan tata kerja sebagai berikut :
Dinas Pekerjaan Umum adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.
Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah Kota dalam bidang pekerjaan umum. Untuk melaksanakan tugas dimaksud Dinas Pekerjaan Umum mempunyai fungsi :
a.    Perumusan perencanaan, kebijakan teknis, pelaksanaan dan pengendalian di Bidang Pekerjaan Umum
b.    Pemberian pembinaan dan rekomendasi perijinan Bidang Pekerjaan Umum dan pelaksanaan pelayanan umum
 c.   Pelaksanaan tugas pokok sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.




1.4. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN
            Sejarah Departemen Pekerjaan Umum di Pemerintahan Pusat, dalam perkembangan waktu dalam tahapan-tahapan; sejak jaman penjajahan pemerintahan Belanda, dimana istilah "Pekerjaan Umum" berasal dari terjemahan istilah bahasa Belanda "Openbare Werken".  Pada zaman Hindia Belanda disebut "Waterstaat swerken". Di lingkungan Pusat Pemerintahan dibina oleh Departement. Van Verkeer & Waterstaat (Dep.V&W).
Dibidang Pekerjaan Umum pada tiap-tiap wilayah organisasi Pemerintahan Militer Jepang, diperlukan organisasi Jaman Hindia Belanda namun disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan dari fihak jepang. Maka kantor pusat "V & W". di Bandung, dinamakan "Kotubu Bunsitsu", oleh pihak Jepang. Dan mulai saat itu istilah "Pekerjaan Oemoem" (P.O), Oeroesan Pekerdjaan Oemoem (O.P.O), "Pekerjaan Umum" (PU), disampinmg "Doboku" lazim dipergunakan.
Setelah Indonesia memproklamirkan Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, maka semenjak itu Pemuda-pemuda Indonesia mulai berangsur-angsur merebut kekuasaan Pemerintahan dari tangan Jepang baik di pusat pemerintahan (Jakarta/Bandung) maupun Pemerintahan Daerah-daerah.
 Sesudah Pemerintahan Indonesia membentuk Kabinet yang pertama, maka para Menteri mulai menyusun organisasi serta sifatnya.
  Pekerjaan Umum pada waktu itu berpusat di Bandung, dengan mengambil tempat bekas gedung V.& W. (dikenal dengan nama "Gedung Sate").
Ketika Belanda ingin mengembalikan kekuasaaan pemerintahan di Hindia Belanda sebelum perang, datang mengikuti Tentara Sekutu masuk ke Indonesia. Akibat dari keinginan Pemerintahan Belanda ini, terjadilah pertentangan fisik dengan Pemuda Indonesia yang ingin mempertahankan tanah air berikut gedung-gedung yang telah didudukinya, antara lain "Gedung Sate" yang telah menjadi Gedung Departemen Pekerjaan Umum pada waktu itu (peristiwa bersejarah itu dikenal dengan peristiwa "3 Desember 1945").
            Dalam masa proloog G 30 S. PKI terjadilah dalam sejarah Pemerintahan RI suatu Kabinet yang besar disebut dengan nama Kabinet DwiKora atau Kabinet 100 Menteri, dimana pada masa ini dibentuk Koordinator Kementerian. Tidak luput Departemen PUT. yang pada masa itu ikut mengalami perubahan organisasi menjadi Lima Dept. dibawah Kompartemen PUT Kabinet Dwikora, dipimpin Jenderal Suprajogi. Adapun Kompartemen PUT ketika membawahi, antara lain:
Departemen Listrik dan Ketenagaan
Departemen Bina Marga
Departemen Cipta Karya Konstruksi
Departemen Pengairan Dasar
Departemen Jalan Raya Sumatera
Setelah peristiwa G.30S PKI Pemerintah segera menyempurnakan Kabinet Dwikora dengan menunjuk Ir.Soetami, sebagai menteri PUT untuk memimpin Kompartemen PUT. Kabinet yang disempurnakan itu tidak dapat lama dipertahankan.
Kabinet Ampera, sebagai Kabinet pertama dalam masa Orde Baru. Kembali organisasi PUT dibentuk dengan Ir.Soetami, sebagai Menteri. Dengan Surat Keputusan Menteri PUT tertanggal 17 Juni 1968 N0.3/PRT/1968 dan dirobah dengan Peraturan Menteri PUT tertanggal 1 Juni 1970 Nomor 4/PRT/1970. Departemen PUT telah memiliki suatu susunan struktur Organisasi.
 Sebagai gambaran lebih jauh pembagian tugas-tugas dalam lingkungan Dep. PUT, maka pada waktu itu azas tugas-tugas PU telah diserahkan pada kewenangan daerah itu sendiri.

1.5.Visi dan Misi Perusahaan
Dinas Pekerjaan Umum Kota Probolinggo merupakan salah satu unsur Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bertugas melaksanakan
 1.5.1.    VISI
Berdasarkan visi dan misi yang ditetapkan diharapkan Dinas Pekerjaan Umum Kota Probolinggo mampu menentukan dinamika perubahan lingkungan strategis. Dengan visi yang tepat Dinas Pekerjaan Umum Kota Probolinggo akan menjadi pelaksanaan bagi tugas di bidang pekerjaan umum. Adapun visi Dinas Pekerjaan Umum Kota Probolinggo adalah :
“TERWUJUDNYA PERCEPATAN INVESTASI MELALUI PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA UMUM GUNA MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN ”
 1.5.2.    MISI
Guna mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka Dinas Pekerjaan Umum Kota Probolinggo perlu menetapkan misinya secara jelas sebagai suatu pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Dengan makna visi yang telah ditetapkan, maka Dinas Pekerjaan Umum Kota Probolinggo merumuskan misinya sebagai berikut :
1.Mewujudkan percepatan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana Bidang Perumahan dan Permukima;
2.Mewujudkan percepatan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana bidang pengairan;
3.Mewujudkan percepatan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana bidang bina marga;
4.Mewujudkan percepatan penataan kota dan penataan bangunan melalui perumusan kebijakan rencana kota
5.Mewujudkan pelayanan yang sigap,cepat dan tepat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran;
6.Meningkatkan kinerja jasa Kontruksi daerah yang handal,tangguh dan mempunyai kreativitas,inovatif,serta daya saing yang tinggi;
7.Mewujudkan hunian Rusunawa yang tepat sasaran,layak huni,kondusif dan Berdikari;
8.Menciptakan sumber daya manusia atau aparatur yang professional dan beretos kerja tinggi sehingga dapat memberikan pelayanan publik yang lebih baik.


1.6. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
            Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Probolinggo, terdiri atas :
a.         Kepala Dinas Pekerjaan Umum
b.        Sekretaris, membawahi :
1.    Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2.    Sub Bagian Keuangan;
3.    Sub Bagian Program.
c.         Bidang Cipta Karya dan Tata Ruang, membawahi :
              1.    Seksi Pengembangan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman;
              2.    Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan;
              3.    Seksi Penataan Ruang.
d.         Bidang Perumahan dan Permukiman, membawahi :
1.    Seksi Pengembangan Permukiman;
2.    Seksi Perumahan.
e.        Bidang Pengairan, membawahi :
1.    Seksi Pembangunan Prasarana Pengairan dan Drainase;
2.    Seksi Pemeliharaan Prasarana Pengairan dan Drainase.
f.        Bidang Bina Marga, membawahi :
1.    Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan;
2.    Seksi Pemeliharaan Jalan, Jembatan dan Peralatan Berat.
g.        Unit Pelaksanaan Teknis Pembinaan Jasa Kontruksi :
1.   Kasub bagian TU.
h.        Unit Pelaksana Teknis Pemadam Kebakaran :
1.    Kasub bagian TU.
i.          Unit Pelaksana Teknis Rumah Susun :
              1.    Kasub bagian TU.




                                                   
                                                   

















BAB II
MATERI PRAKERIN
2.1.    Pengertian AutoCAD
Seiring dengan lajunya perkembangan teknologi informasi global dewasa ini, maka otomatis tuntutan terhadap penggunaan teknologi mutlak sangat diperlukan. Adapun salah satu wujud teknologi yang sekarang sedang berkembang pesat adalah CAD ( Computer Aided Design ) atau Desain Berbantuan Komputer, di mana tujuannya adalah untuk mempermudah para designer dan drafter untuk memvisualisasikan idenya ke dalam bentuk gambar.AutoCAD merupakan sebuah program CAD yang sangat terkenal dan familier dewasa ini, karena menawarkan berbagai kemudahan dan keunggulan yang bisa mempermudah kerja designer dan drafter dalam memvisualisasikan ide dan gagasannya. Sejak diciptakan pada tahun 1982 oleh Autodesk Corporation hingga keluarnya release yang terbaru, AutoCAD mengalami perkembangan yang sangat berarti serta mempunyai peran yang sangat besar bagi perkembangan industri manufacturing saat ini. AutoCAD adalah sebuah program aplikasi ( software ) yang digunakan untuk menggambar dan mendesain gambar, seperti gambar arsitektur, mesin, sipil,elektro dan lain-lain, di mana program AutoCAD mempunyai kemudahan dan keunggulan untuk membuat gambar dengan cepat dan akurat serta bisa digunakan untuk memodifikasi gambar dengan cepat pula.Fasilitas yang dimiliki AutoCAD untuk menggambar 2 dimensi dan 3 dimensi sangat lengkap, sehingga hal ini membawa AutoCAD menjadi program desain terpopuler dibandingkan dengan program-program yang lain dewasa ini.
2.2.    Fungsi AutoCAD
1.      Menggambar suatu produk atau bagian dari suatu produk. Produk yang ingin digambarkan bisa diwakili oleh garis-garis maupun simbol-simbol yang memiliki makna tertentu. Gambar AutoCAD bisa berupa gambar 2 dimensi dan gambar 3 dimensi.
2.      Mempermudah para Drafter, Desainer/Arsitek dalam mengerjakan sebuah pekerjaan gambar.





2.3.    Bagian – Bagian  AutoCAD
2.3.1. Perintah Menggambar
Untuk melakukan penggambaran dalam AutoCAD, perintah-perintah gambar bisa diambil melalui beberapa cara, yaitu dari Menu Pull-Down, Toolbar Draw, Screen Menu (menu layar ), maupun dengan cara mengetik langsung pada keyboard. Adapun perintah gambar tersebut meliputi :

1. LINE
Untuk membuat sebuah garis dengan cara menentukan dua buah titik ujung, dimana ujung dari garis sebelumnya merupakan titik awal dari garis berikutnya.
2. RAY
Garis bantu dari satu titik tumpu ke satu arah yang lain dengan – panjang tidak terbatas.
3. CONSTRUCTION LINE
Garis bantu dari satu titik tumpu ke dua arah yang lain dengan panjang tidak terbatas.
4. MULTILINE
Garis double yang bisa ditentukan posisi kursor, skala ( jarak antar garis ) maupun jenis garisnya.
5. POLYLINE
Garis satu kesatuan yang dapat diatur ketebalanya pada awal – maupun ujungnya. Jenis lain dari polyline adalah 3D Polyline, dimana sifatnya sama dengan garis polyline tetapi pengaturan ketebalanya dapat dilakukan terhadap tinggi obyek.
6. POLYGON
Polygon adalah perintah untuk membuat segi banyak dimana semua sisinya sama panjang. Adapun jumlah sisinya minimal 3 sedangkan maksimalnya adalah 1024.
7. RECTANGLE
Rectangle adalah perintah untuk membuat kotak dengan cara menentukan titik diagonal. Rectangle dibuat dari Polyline, yaitu obyek yang semua segmenya merupakan satu besaran.
8. ARC
Arc adalah perintah untuk membuat busur lingkaran atau garis - lengkung.
           
9. CIRCLE
Circle adalah perintah untuk membuat lingkaran atau objek bulat yang tertutup.


10. DONUT
Donut adalah perintah untuk membuat lingkaran dengan ketebalan tertentu.Dalam pembuatan ini harus ditentukan diameter dalam ( Inside diameter ) serta diameter luar ( Outside diameter ).
11. SPLINE
Spline adalah perintah untuk membuat kurva spline dengan mengikuti beberapa titik kontrol yang dimasukkan sesuai dengan besar - toleransinya.
12. ELLIPSE
Ellipse adalah perintah untuk membuat elips, yaitu suatu kurva ( obyek tertutup yang melengkung ) yang memiliki dua sumbu, yaitu sumbu mayor dan sumbu minor.


13. POINT
Point adalah perintah untuk membuat sebuah titik. Adapun defaultnya bentuk titik adalah noktah, akan tetapi bentuk tersebut bisa diubah sesuai dengan keinginan.

                       










2.3.2. Pengeditan Gambar
Dalam proses pembuatan gambar dengan AutoCAD, sering kali dijumpai kesalahan-kesalahan yang mungkin tidak disengaja. Oleh karena itu AutoCAD menyediakan fasilitas pengeditan gambar yang bisa diambil melalui menu Modify. Perintah tersebut bisa diambil dari menu bar atau diketik langsung melalui keyboard.


1. ERASE
Erase adalah perintah untuk menghapus satu atau sekumpulan obyek yang telah dibuat.
2. COPY
Copy adalah perintah untuk memperbanyak obyek atau menyalin satu / sekumpulan obyek.
3. MIRROR
Mirror adalah perintah untuk mencerminkan satu atau sekumpulan obyek, yaitu membuat obyek baru yang sama dengan obyek yang dipilih tetapi posisinya terbalik. Cara pembuatanya adalah dengan membuat dua titik di layar sebagai sumbunya ( cermin ). Posisi obyek baru tergantung dari posisi cermin tersebut.
4. OFFSET
Offset adalah perintah untuk menyalin obyek secara pararel. Selain bisa dimasukkan langsung jarak offsetnya, bisa juga dilakukan dengan cara menunjuk langsung di layar.
5. ARRAY
Array adalah perintah untuk menyalin atau memperbanyak secara massal dengan pola atau susunan yang teratur. Adapun Array ada dua jenis, yaitu Array Rectangular ( pola grid ) dan Array Polar ( pola melingkar ).
6. MOVE
Move adalah perintah untuk memindahkan suatu obyek atau sekumpulan obyek dari suatu tempat ketempat yang lain.



7. ROTATE
Rotate adalah perintah untuk memutar satu atau sekumpulan obyek dengan cara menentukan titik acuan ( base point ) sebagai sumbu putar, sedangkan sudut puternya bisa ditentukan dengan memasukkan angka melalui keyboard atau diklik langsung di layar.
8. SCALE
Scale adalah perintah untuk mengubah ukuran satu atau sekumpulan obyek (memperbesar maupun memperkecil) secara beraturan, dengan cara menentukan faktor skala. Apabila skala lebih besar dari satu, maka obyek akan diperbesar, tetapi apabila kurang dari satu maka obyek akan diperkecil.
9. STRETCH
Stretch adalah perintah untuk mengubah sebagian dari obyek, baik memperbesar atau memperkecil. Adapun metoda yang digunakan untuk memilih obyek tersebut adalah crossing.
10. LENGTHEN
Lengthen adalah perintah untuk mengubah panjang garis atau busur. Ada beberapa metoda perubahan panjang, apakah delta panjang, panjang total,persentasi perubahan panjang maupun perubahan panjang secara dinamik.
11. TRIM
Trim adalah perintah untuk memotong obyek dengan menggunakan obyek pembatas.
12. EXTEND
Extend adalah perintah untuk memperpanjang obyek dengan menggunakan obyek pembatas. Adapun yang dimaksud dengan pembatas tersebut adalah obyek yang memiliki potensi untuk berpotongan dengan obyek yang akan diperpanjang.
13. BREAK
Break adalah perintah untuk memotong obyek tanpa obyek pembatas atau untuk memotong obyek yang berada diantara dua titik yang ditentukan.
14. CHAMFER
Chamfer adalah perintah untuk memangkas sudut atau untuk menghubungkan dua garis dengan garis lurus baru yang mempunyai kemiringan tertentu.
15. FILLET
Fillet adalah perintah untuk melengkungkan sudut atau untuk menghubungkan ujung-ujung dari dua buah obyek dengan sebuah busur.


2.3.3. Sistem Koordinat
Sistem koordinat yang dipakai oleh AutoCAD adalah WCS ( World Coordinat Sistem ), yaitu system koordinat dengan sumbu X, Y dan Z di mana masing-masing sumbu koordinat tersebut berpotongan di titik (0,0) atau titik origin. Sedangkan arah positif dari masing-masing sumbu tersebut dinyatakan oleh arah anak panah.
Adapun sistem koordinat yang terdapat dalam AutoCAD ada tiga macam :
1. Koordinat Kartesius/Cartesian, yaitu sistem koordinat yang menunjukkan posisi suatu titik. Adapun format koordinat kartesius adalah (X,Y) (X,Y,Z).
2. Koordinat Polar, yaitu sistem koordinat yang digunakan untuk menunjukkan suatu jarak dengan sudut tertentu dari titik terakhir. Adapun format dari koordinat polar adalah @ jarak < sudut.
3. Koordinat relatif, yaitu sistem koordinat yang digunakan untuk menunjukkan jarak relatif dari titik terakhir ke arah X,Y atau X,Y,Z. Adapun format penulisannya adalah @ panjang, lebar, tinggi.

2.3.4. Sistem Perputaran
Sistem perputaran sudut yang digunakan dalam penggambaran AutoCAD untuk gambar dua dimensi adalah sistem perputaran yang berlawanan dengan jarum jam atau CCW (Counter Clock Wise).

2.3.5. Fasilitas Obyek Snap (OSNAP)
Obyek Snap (OSNAP) adalah fasilitas bantu AutoCAD yang berfungsi untuk mengunci obyek pada titik tertentu sehingga kursor akan menangkap titik tersebut. Agar hasil gambar yang dibuat bisa akurat dan sempurna, maka fasilitas ini mutlak dibutuhkan. Osnap terdiri dari dua jenis, yaitu Osnap Sementara dan Osnap Permanen.
Osnap sementara hanya berlaku untuk satu kali tangkapan saja sedangkan Osnap permanen dapat diaktifkan sebelum menggambar, dan akan terus aktif sampai dimatikan kembali.
Fasilitas :
· Endpoint       : untuk menangkap titik ujung.
· Midpoint        : untuk menangkap titik tengah.
· Intersection   : menangkap titik perpotongan antara dua obyek berpotongan.
· Apparent Intersection : menangkap titik perpotongan dua obyek yang tidak ketemu.
· Center           : untuk menangkap titik pusat.
· Quadrant      : menangkap titik kuadran lingkaran, yaitu 0, 90, 180 dan 270.
· Tangent         : menangkap titik singgung lingkaran atau busur.
· Perpendicular : menangkap titik yang tegak lurus terhadap garis lingkaran dan busur.
· Node             : untuk menempatkan sesuatu pada titik.
· Insert             : untuk menangkap titik sisip.
· Nearest          : untuk menangkap titik terdekat dari sebuah obyek.
· None                         : untuk mematikan Osnap yang sedang bekerjasecara permanen



















2.3.6. Membuat Layer
Layer adalah suatu lapisan pada gambar yang berfungsi untuk mengelompokkan gambar menurut kriteria tertentu, misalnya berdasarkan jenis obyeknya, bidang pekerjaanya dan sebagainya. Lapisan tersebut bisa diibaratkan sebagai kertas transparan.
Lapisan gambar di sini bisa diaktifkan, disembunyikan, diatur warnanya serta tipe garisnya. Defaultnya AutoCAD menyediakan sebuah lapisah bernama 0, apabila kita tidak membuat lapisan baru, maka gambar kita akan ditempatkan pada lapisan 0.






Layer juga bermanfaat untuk membantu kita apabila kita membutuhkan sebuah gambar yang sama untuk beberapa lembar yang berbeda, misalnya jika kita akan membuat denah lantai tipikal untuk gedung bertingkat banyak.
Adapun cara membuat lapisan layer baru bisa dilakukan dengan membuka menu Format kemudian pilih Layer dan ketik nama layer tersebut.


2.3.7. Dimensi dan Text
Suatu tahapan akhir dari proses pembuatan gambar adalah finishing, di mana pada tahapan ini dilakukan proses pemberian keterangan pada gambar baik berupa teks untuk keterangan, maupun dimensi untuk ukuran gambar.

2.3.7.1. Perintah Text
Text adalah perintah untuk menuliskan huruf atau teks. Di dalam perintah ini bisa ditentukan beberapa karakteristik teks seperti lokasi penyisipan teks, tinggi teks, arah atau sudut teks maupun style dari teks.
Adapun perintah text bisa diambil dari menu Draw kemudian dipilih text. Di dalam penulisan text ini AutoCAD menyediakan dua jenis system penulisan,yaitu Single Line Text serta Multi Line Text. Single Line Text berfungsi untuk menuliskan teks satu baris, sedangkn Multi Line Text berfungsi untuk menuliskan teks dalam bentuk paragrap, di mana di dalam Multi Line Text ini disediakan kotak dialog Multiline Text Editor yang berfungsi untuk pengaturan dan pengeditan teks yang ditulis. Pengaturan di sini meliputi pemilihan jenis huruf,ukuran, penebalan, garis bawah serta cetak miring, penyisipan simbol-simbol maupun efek-efek penulisan yang lain.




2.3.7.2. Penulisan Karakter Khusus Text
Karakter khusus yang terdapat dalam proses penggambaran kadang sangat diperlukan, untuk itu AutoCAD menyediakan beberapa efek khusus untuk membuat karakter yang tidak terdapat pada keyboard sebagai berikut :
v  %%o : untuk membuat teks bergaris atas
v  %%u : untuk membuat teks bergaris bawah
v  %%d : untuk menuliskan derajat (o)
v  % %p : untuk menuliskan karakter plus minus (±)
v  % % c : untuk menuliskan karakter diameter (Ø)
v  %%% : untuk menuliskan karakter persen (%)

2.3.7.3. Pengaturan ( LAY OUT ) Text
Pengaturan tata letak (lay out) teks dalam AutoCAD bersifat kondisional, artinya pada waktu menuliskan keterangan gambar sering kali letak teks dibatasi oleh bentuk dan ukuran gambar, oleh karena itu sebaiknya sebelum melakukan penulisan text dilakukan pengaturan tata letak teks yang akan ditulis. Dengan memilih Single Line Text, kemudian ketik Justify, maka akan ditampilkan beberapa pilihan pengaturan teks sesuai dengan yang dinginkan.
2.3.7.4. Dimensi ( Ukuran )
Dimensi berfungsi untuk mengukur dan menuliskan hasil pengukuran ke dalam area gambar ( layar ). AutoCAD mempunyai pengukuran semi otomatik, hal ini berarti AutoCAD mampu mengukur secara akurat sekaligus menuliskan hasil pengukuran tersebut ke dalam gambar.
Bentuk dan tampilan dimensi tersebut bisa dirubah sesuai dengan kebutuhan. Adapun cara untuk merubah format tampilan tersebut bisa dilakukan dengan membuka menu Format kemudian pilih Dimension Style. Setelah keluar kotak dialog Dimension Style Manager, maka bisa dilakukan pengaturan komponen dimensi utama, yaitu Garis dimensi, Garis ekstension, Teks dimensi maupun tanda panah.
Dimensi bisa diakses langsung dari menu pull-down maupun dari floating toolbar, yaitu dengan cara klik menu View lalu pilih toolbar kemudian pilih Dimension. Bentuk floating toolbars dimensi adalah sebagai berikut :






Keterangan :
v  Linear              : untuk mengukur garis vertikal dan horizontal
v  Aligned            : untuk mengukur garis miring/diagonal
v  Ordinate          : untuk mengetahui koordinat pada suatu titik
v  Radius             : untuk mengukur radius lingkaran atau busur
v  Diameter         : untuk mengetahui diameter lingkaran atau busur
v  Angular           : untuk mengukur sudut
v  Baseline           : untuk membuat dimensi dengan titik awal sama
v  Continue          : untuk membuat dimensi beraturan
v  Leader             : untuk memberikan keterangan gambar


2.3.8. Mencetak Gambar
2.3.8.1. Melakukan Pencetakan
Suatu tahapan terakhir dalam proses pembuatan gambar adalah melakukan pencetakan pada lembar kerja ( kertas ). Dalam tahap ini pengaturan skala cetak harus dilakukan, sehingga skala gambar hasil cetakan bisa sesuai dengan yang diinginkan.
Untuk mencetak sebuah gambar bisa dilakukan dengan mengambil perintah dari menu File kemudian diplih Plot, setelah itu akan keluar kotak dialog Plot dan pengaturan pencetakan bisa mulai dilakukan.
Plot adalah perintah untuk mencetak gambar ke dalam lembar kerja dengan alat pencetak yang telah dikonfigurasi ke dalam sistem, baik printer plotter maupun ke dalam file. Hanya file aktif yang akan dicetak oleh AutoCAD, tetapi kita bisa memilih daerah tertentu pada area gambar yang akan dicetak dengan pilihan Limits, Display, Extents maupun Window.

2.3.8.2. Menghitung Skala Cetak
Skala cetak mempunyai peran yang sangat penting bagi gambar-gambar berskala tertentu, sebab perbedaan ukuran gambar bisa menyebabkan melesetnya beberapa perhitungan desain dan perkiraan biaya.
Hal yang sangat penting diperhatikan dalam pencetakan adalah penghitungan skala cetak yang tepat. Apapun jenis satuan panjang yang kita gunakan (cm, m, km ) tidak jadi masalah yang penting adalah pada saat mencetak satuan tersebut di-konversikan ke dalam millimeter.
Apabila gambar kita mempunyai skala tertentu, maka dapat digunakan persamaan dasar sebagi berikut : Satuan gambar di layar (mm) = Skala gambar Misalnya skala gambar denah 1:100, gambar tersebut dengan satuan meter (1 unit di Iayar = 1m). Maka konversikan dulu 1 m = 1000 mm. Jadi skala cetak adalah 1000 = 100, di mana 1000 adalah hasil konversi dari meter ke millimeter dan 100 merupakan skala gambar yang digunakan.

2.4.    Bentuk Gambar Dalam AutoCAD

2.4.1.   DENAH (Ukuran dan penjelasan  harus ditulis lengkap).
Pada gambar denah, bagian dari bangunan yang di atas 1 meter dari batas lantai ±0,00 tidak digambar.Denah menggambarkan pembagian ruangan-ruangan, letak-letak pintu dan jendela, bentuk dan ukuran lantai ruangan, dapat diberi garis titik-titik. PU 1 : 100.
Ø Mebuat lahan atau tanah seuai dengan ukuran dengan menggunakan rectange
Ø Tatalah ruangan sesuai dengan ukuran yang di inginkan misal :
a.       Ruang kelas 3m x 4,2m 
b.      Ruang kelas 3m x 4,2m 
c.       Toilet 2m x 2,1
d.      Toilet 2,2m x 2,1
1.    membuat kolom dengan ukuran 15/15 dengan menggunakan rectangle           beri warna biru
2.    pada kolom beri garis tengah sebgai garis Bantu untuk menentukan titik tengah kolom menggunakan line
3.    Kemudian copy lah kolom tsb di setiap sudut bangunan

                       




4.    Membuat dinding menggunakan rectage
5.    Hapus garis As
6.    Membuat gambar pintu langkah – langkahnya sbg berikut :
a.    Membuat kusen dengan rectangle dengan ukuran 15/6 cm
 



b.    Tarik garis untuk ukuran lubang pintu misal 90cm

c.    Kemudian mirror kusen tsb
 



d.   Membuat daun pintu menggunakan rectangle dengan ukuran 4/90 cm
 







e.    Pindah daun pintu ke titik sudut kusen menggunakan move
 












f.     Membuat garis lengkung mnggunakan arc






g.    Letakkan gambar pintu pada posisi yang sesuai
                            
h.    Membuat jendela
                          Langkah – langkahnya sbg berikut :
1.    Membuat kusen terlebih dahulu seperti kusen pintu
2.    tarik garis untuk lubang jendela misal 50-60 cm
3.    Langkah berikutnya sama dengan membuat pintu, hanya daunnya
tidak terbukaseperti gambar dibawah ini
 





i.      kemudian copylah pada posisi yang telah di tentukan
j.      Cara meletakan baik pintu atau jendela , usahakan di posisi tengah-tengah ( as )


2.4.2. TAMPAK (Tanpa ukuran dan penjelasan).
Gambar  tampak yang  harus dibuat adalah T. Muka, T.Belakang, T.Samping Kiri dan T. Samping Kanan. Skala gambar sama dengan denahnya.
Caranya sebagai berikut:
1)      Membuat tampak dengan cara kita menarik garis dari denah yaitu menggunakan fungsi XLINE (XL).
2)      Kita membuat seolah olah rumah yang akan direncanakan.
3)      Membuat tampak harus juga memperhatikan keindahan dari rumah tersebut agar terlihat lebih indah dari semua sisi.
4)      Menggambar tampak harus sesuai dengan denah, rencana atap dan Potongan.

Contoh tampak depan Paud “Sedap Malam”:


Contoh tampak samping Paud “Sedap Malam”:



2.4.3. POTONGAN MEMANJANG DAN MELINTANG (Diberi  ukuran dan penjelasan).
Gambar  potongan menggambarkan bagian dalam dari ruangan dan fondasinya, digambar dalam dua arah, yaitu arah muka-belakang dan arah samping kiri dan kanan bangunan. Banyaknya tergantung dari pembagian dan banyaknya ruangan yang ada. Skala gambar yang sama dengan denahnya.
Caranya sebagai berikut:
1)      Menggambar seolah olah kita memotong bagian-bagian rumah
2)      Menggambar bagian yang telah dipotong dari denah.
3)      Pertama membuat atap dan juga harus memperhatikan kuda-kuda apa yang kita rencanakan dan melatakan gording,talank dan sebagainya.
4)      Membuat pondasi dan harus sesuai dengan rencana pondasi dan juga harus memperhatikan jarak antara tanah urug pasir pasang aanstampeng pondasi.
5)      Membuat kolom sloff, tanah urug,pasir pasang,rabatan lantai keramik.
6)      Dalam pembuatan potongan harus diperhatikan dimana titik nol (0) dalam potongan dan jarak dari titik 0 ke pondasi, atap dll.
7)      Membuat dimensi jarak antara ondasi ke pondasi.
8)      Memberi keterangan pada semua elemen yang tertera pada potongan agar gambar bisa dibaca.
9)      Menggambar potongan minimal 2 bagian.















Contoh Potongan Memanjang Paud “Sedap Malam”:

Contoh Potongan Melintang Paud “Sedap Malam”:




2.4.4. RENCANA PONDASI (Diberi ukuran dan penjelasan).
Menggambarkan tipe dan ukuran fondasi  dipakai. Semua bagian fondasi  yang  ada fondasinya  harus  digambar  lengkap. Yang digambar adalah lebat atas dan lembar dasar daripada fondasi yang dipakai dengan diberi garis tembok. Skala gambar sama dengan denahnya.
Caranya sebagai berikut :
  1. Copy denah yang telah ada
  2. Hapus bagian pintu,jendela dll menggunakan Fungsi ERASE (E)
  3. Satukan semua garis dengan menggunakan EXTEND (EX)
  4. Lalu menggunakan fungsi OFFSIDE (O)
  5. Akan tetapi membuat rencana pondasi harus sesuai dengan pondasi yang akan dibuat
  6. Dan harus memperhatikan batas wilayah tanah

2.4.5.  RENCANA ATAP (Diberi ukuran dan penjelasan)
          Menggambar bentuk atap yang dipakai, garis-garis atap digambar dengan titik-titik. Pada gambar ini dijelaskan letak kuda-kuda, balok gording, usuk  juga bahan penutup atapnya, apabila ada juga digambar talang dan lobang buanagannya, garis bubungan, jurai luar dan jurai dalam diberi penjelasan dari gambar dengan garis khusus. Skala gambar sama dengan denahnya.
Caranya sebagai berikut :
1.  Copy denah yang tadi dibuat
2.  Hapus bagian pintu dan jendela
3.  Lalu pilih kuda-kuda apakah yang akan dipakai contoh: JURAI
4.  Dalam membuat rencana atap harus tepat meletakan Gording,Listplank dan Kuda-Kuda









Contoh Rencana Atap Paud “Sedap Malam”:


2.4.6.  RENCANA PLAFON (Diberi ukuran dan penjelasan).
          Menggambar pembagian petak-petak dari pada plafonnya di setiap ruangan. Rangka plafon di gambarkan lengkap dengan balok  induk, balok pembagi dan ukuran yang  kayu yang dipakai. Skala gambar sama dengan denahnya.
                              
Contoh Rencana Plafon Paud “Sedap Malam”:




2.4.7. RENCANA SANITASI (Diberi  ukuran dan penjelasan).

          Rencana sanitasi menggambarkan letak-letak lubang buangan  pada kamar mandi  WC, dapur, bak cuci, dan tempat buangan lainnya. Arah aliran saluran pembuang  diberi anak panah yang menunjukkan  arah aliran airnya. Letak bak kontrol, bak penangkap lemak, septic tank, sumur air bersih dan peresapannya digambar dan jaraknya ditulis jelas. Skala gamabar sama dengan denahnya.
Contoh Sanitasi Paud “Sedap Malam”:















2.4.8. GAMBAR DETAIL
Gambar detail yang harus digambar :
1.    Detail FONDASI.
Menggambarkan bentuk potongan melintang dan ukurannya serta letak kedalaman daripada pondasi yang dipakai.

Contoh Detail Fondasi Paud “Sedap Malam”:




2.    Detail KUDA-KUDA.
Menggambarkan bentuk kuda-kuda dipakai dan penjelasan sambungan-sambungan, ukuran kayu-kayu  yang dipakai  ditulis jelas dan lengkap, apa bila bentuk kuda-kuda yang dipakai lebih dari satu, harus digambar semuanya.
3.    Detail PLAFON.
Menjelaskan brntuk dan ketinggian lafon, sambungan kayu penggantung dan ukurannya ditulis lengkap dan diberi penjelasan secukupnya.
4.    Detail KUSEN.
Semua bentuk kusen pintu dan jendela yang dipakai  harus digambar  dsini  ukuran kusen dan kayu  yang dipakai ditulis lengkap dan jelas, apabila ada sambungan  kusen yang harus dibuat khusus, harus juga digambar detailnya.
5.    Detail SANITASI.
Menggambarkan potongan  melintang  tampak atas daripada bak  kontrol, bak penangkap  lemak, septic  tank, sumber peresapan, dan juga penjelasan pembuangan dari semua alat penerima ai buangan, semua ukuran dan bahan yang dipakai ditulis lengkap dan jelas.

Contoh Detail Sanitasi Paud “Sedap Malam”:



 
6.    Detail bagian bangunan yang lain yang dianggap penting dan memerlukan pekerjaan khusus.

2.5.      Pelaksanaan Pekerjaan RAB
Sasaran dari sistem pengendalian biaya adalah untuk menjaga agar biaya pelaksanaan tidak melebihi biaya yang telah dianggarkan.  Ketidakpastian teknis pada proyek selalu ada dan cukup besar, hal ini akan mengakibatkan perubahan-perubahan pada biaya. Oleh karena itu pengendalian biaya sangatlah penting dilaksanakan agar proyek dapat berjalan berkesinambungan.
Tinjauan umum tentang biaya yang digunakan dalam suatu proyek dituangkan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek. RAB harus dibuat untuk setiap satuan kerja yang diselenggarakan oleh kontraktor. RAB merupakan rahasia suatu perusahaan, namun biasanya biaya sebenarnya (real cost) yang dikeluarkan harus mempunyai selisih yang lebih kecil jika dibandingkan dengan dana RAB. Namun selisih yang didapat dari nilai real cost tersebut tidak boleh mengurangi mutu kerja yang dihasilkan.
Pengendalian biaya oleh Kontraktor dilakukan dengan mengontrol masing–masing bagian dengan perhitungan dari Analisis Harga Satuan. Kemudian dari pengontrolan dan perhitungan setiap saat, jika ada penyimpangan yang tidak sesuai dengan anggaran proyek yang dilaksanakan dapat terlihat. Dengan demikian hal tersebut dapat segera diatasi dan kerugiannya dapat dihindari.

                       













Contoh RAB Paud “Sedap Malam” :
2.6.    Rumus – rumus Rencana Anggaran Biaya (RAB)

NO
Jenis Pekerjaan
Perhitungan Volume
Keterangan
Satuan
  1. Pekerjaan Pendahuluan
1.1
Pembersih Lahan
V = pxl
V=volume pembersihan lahan
P =panjang lahan
L =lebar lahan
V =m²
P =m
l =m
1.2
Pemasangan Papan Bouwplank
V =( p+2 )² + ( l+2 )²
V=volume Bouwplank
P=panjang Bangunan
L =lebar Bangunan
V =m
P =m
l =m
1.3
Galian Tanah Fondasi Bangunan
V =(a+b) x h x p
V=volume Galian Tanah  Fondasi Bangunan
a =lebar galian fondasi bagian bawah
b =lebar galian fondasi bagian atas
h =tinggi galian fondasi
p =panjang galian fondasi
V =m³
a =m
b =m
h =m
p =m
  1. Pekerjaan Urugan (pasir,tanah)
2.1
Urugan pasir di bawah fondasi bangunan
V =h x b x p
V =volume urugan pasir di bawah fondasi
h =tebal urugan
b =lebar urugan
p =panjang fondasi
V =m³
h =m
b =m
p =m

2.2
Urugan pasir di bawah lantai
V =h x L
V =volume urugan pasir di bawah lantai
h =tebal urugan
L =luas lantai (lxp)
V =m³
h =m
L =m
2.3
Urugan tanah kembali pada sisi fondasi
V =V.Galian tanah –(V. pasangan batu kali + V.Urugan pasir di bawah fondasi)
V =volume urugan tanah kembali pada sisi fondasi
V =m³
2.4
Urugan tanah untuk peninggian lantai
V =( h x L ) - St
V =volume urugan tanah untuk peninggian lantai
h =tebal urugan
L =luas urugan (pxl)
St =sisa volume urugan tanah fondasi
V =m³
h =m
L =m²
St =m

3
Pekerjaan fondasi batu kali
V =(a+b) x h x p
V=volume batu kali
a =lebar fondasi bagian bawah
b =lebar fondasi bagian atas
h =tinggi fondasi
p =panjang  fondasi
V =m³
a =m
b =m
h =m
p =m
4.Pekerjaan Beton Bertulang
4.1
Sloof beton pada bangunan
V =h x b x p
V =volume sloof bangunan
h =tinggi sloof
b =lebar sloof
p =panjang sloof
V =m³
h =m
b =m
p =m

4.2
Kolom beton pada bangunan
V =(b x h x t) x k
V =volume kolom beton bangunan
h =tinggi kolom
b =lebar kolom
p =panjang  kolom
k =jumlah kolom keseluruhan
V =m³
h =m
b =m
p =m
k=buah
4.3
Ring balok beton pada bangunan
V =h x b x p
V =volume ring balok beton bangunan
h =tinggi ring balok
b =lebar ring balok
p =panjang ring balok
V =m³
h =m
b =m
p =m

4.4
Plat beton untuk kanopi
V =h x b x p
V =volume beton untuk kanopi
h =tinggi beton untuk kanopi
b =lebar beton untuk kanopi
p =panjang beton untuk kanopi
V =m³
h =m
b =m
p =m

5.Pekerjaan Pasang dinding
5.1
Pasang dinding Batu bata 1 : 5 pada bangunan
V = ( h x p ) – Lp – Lj - Lb
V =volume pas dinding bt.bata 1 : 5 pada bangunan
h =tinggi dinding
p =panjang dinding
Lp=jumlah keseluruhan  luas bukaan  pintu
Lj = jumlah keseluruhan  luas bukaan  jendela
Lb = jumlah keseluruhan  luas bukaan  boven

V =m²
h =m²
p =m²
Lp =m²
Lj =m²
Lb =m²
5.2
Pas.dinding trasram
1 : 3 di atas beton sloof
V =h x p –
 L pintu
V =volume pas.dinding trasram
h =tinggi dinding trasram
p = panjang dinding trasram
V =m²
h =m
p =m
Lp =m

5.3
Pas.dinding trasram
1 : 3 pada KM/WC
V =h x p

V =volume pas.dinding trasram pada KM/WC
h =tinggi dinding trasram
p = panjang dinding trasram
V =m²
h =m
p =m

6.Pekerjaan Plesteran dan Pengacian

Plesteran dan pengacian  1 : 3
V ={( h.Plesteran x p.plesteran) – L pintu} x 2
V =volume plesteran dan pengacian
h.plesteran =tinggi plesteran dinding trasram
p.plesteran =panjang  plesteran dinding trasram
L.pintu =luas pintu

V =m²
h =m
p =m
L.P =m
7
Pekerjaan lantai keramik
V = pxl
V=volume lantai keramik
P =panjang ruangan yang akan di pasang keramik
 l =lebar ruangan
V =m²
P =m
l =m
8
Pekerjaan dinding keramik
V = pxl
V=volume lantai keramik
P =panjang ruangan
l =lebar ruangan
V =m²
P =m
l =m
9.Pekerjaan Plafond
9.1
Rangka Plafond
V = pxl
V=volume rangka plafond
P =panjang ruangan yang akan di pasang plafond
l =lebar ruangan

V =m²
P =m
l =m
9.2
Plafon triplek/gypsum board
V = pxl
V=volume rangka plafond
P =panjang ruangan yang akan di pasang plafond
l =lebar ruangan

V =m²
P =m
l =m
10.Pekerjaan kusen pintu
10.1
Kusen kayu
V =h x b x p
V =volume kusen
h =tinggi penampang kayu
b =lebar penampang kayu
p =panjang kayu
V =m³
h =m
b =m
p =m

10.2
Daun pintu
V = l x h x k
V =volume daun pintu/jendela
l =lebar daun pintu/jendela
h =tinggi daun pintu/jendela
k =jumlah daun pintu/jendela
V =m³
l =m
h =m k=buah
11.Pekerjaan Atap
11.1
Kuda – kuda atap rumah kayu (rangka utama/kaki kuda – kuda uk.8/12
V =h x b x p
V =volume kuda – kuda
h =tinggi penampang kayu
b =lebar penampang kayu
p =panjang kayu
untuk kuda – kuda
V =m³
h =m
b =m
p =m

11.2
Gording dan Nok kayu
V =h x b x p
V =volume gording dan nok
h =tinggi penampang kayu
b =lebar penampang kayu
p =panjang  kayu
untuk gording&nok
V =m³
h =m
b =m
p =m

11.3
Jurai dalam, luar ,dan talang
V = b x h x k
V =volume Jurai dalam, luar ,dan talang
l =lebar daun pintu/jendela
h =tinggi daun pintu/jendela
k =jumlah keseluruhan Jurai dalam, luar ,dan talang
V =m³
l =m
h =m k=buah







BAB IV
PENUTUP
3.1       Kesimpulan
Setelah kelompok kami menjalankan progam prakerin (praktek kerja industri), telah kami dapatkan banyak hal yang membuat wawasan kami sedikit bertambah menjadi luas dalam mengembangkan, melaksanakan, manambah ilmu. Dari kegiatan Prakerin yang ditinjau, maka dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut.
  1. Persiapan yang baik sebelum melakukan suatu proyek sangat mempengaruhi kelancaran pada saat pelaksanaan pekerjaan tersebut. Persiapan yang matang dapat menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
  2. Efektifitas pekerja sangat menentukan kecepatan suatu pekerjaan dapat selesai dengan hasil yang optimal.
  3. Dapat mengetahui RAB, yang bisa melancarkan kami dalam ilmu hitung terutama volume dan lain-lain.
  4. Lebih mengetahui apa yang selalu di kerjakan oleh para pegawai di DPU
Demikian kesimpulan yang telah kami dapatkan dalam hasil progam prakerin yang sudah kami susun dan dirancang sehingga memudahkan dalam pembacaan buku laporan yang kami buat ini.
3.2       Saran
3.2.1 PERUSAHAAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan, sebaiknya para pegawai di DPU menyediakan perlengkapan K3 bagi pekerja. Sehingga dapat menghindari resiko kecelakaan bagi pekerja, yang pada akhirnya menyebabkan berkurangnya keuntungan bagi kantor dan juga dalam pembuatan RAB lebih teliti lagi untuk mengurangi sedikit kerugian bagi kantor maupun bagi masyarakat.









3.2.1 SEKOLAH
Selama Penulis melaksanakan Praktek Kerja Industri, penulis menyarankan supaya dari pihak sekolah lebih memperhatikan siswa- siswinya dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan SMK 2 Probolinggo, dan agar dari pihak sekolah juga lebih mempersiapkan para siswanya yang nantinya akan melaksanakan Praktek Kerja Industri dengan dibekali ilmu yang cukup sesuai  dengan kompetensi di dunia usaha / dunia Industri dan juga ilmu RAB perlu di kembangkan lagi supaya para siswa bisa mengerti apa kegunaan dan keuntungan bila kita menggunakan ilmu RAB.
























LAMPIRAN
FOTO PELAKSANAAN PRAKERIN
1.Foto Pengukuran Bangunan

Foto ini di ambil  di SDN KEDUNG ASEM IV  yang akan merehab mushollah.


2.Foto penyeketan Bangunan

Penyeketan di lakukan sebelum menggambar di AutoCAD,penyeketan ini akan mempermudah seorang penggambar yang akan melakukan penggambaran di AutoCAD.

3.TAMPAK DEPAN PERBAIKAN MUSHOLLAH
4.Foto Pengukuran mushollah yang akan di paving
Foto ini di ambil di daerah sekitar sumber wetan
5.Foto pengukuran pembuatan paving di Masjid NURULLAH

6.Foto pengukuran pembuatan parkiran mobil

Foto ini diambil di Kantor DISPOBPAR

7.Foto survey lokasi serta pengukuran Paud “Sedap Malam” yang akan di bangun


9.Pensurveyan pembuatan pagar di kawasan GOR A.YANI







10.Foto semua survey yang tim kami lakukan
Foto ini di ambil ketika melakukan survev di Kantor DEPAG


Foto ini di ambil ketika melakukan survev di Kawasan GOR A.YANI




Foto ini di ambil ketika melakukan survev di Kelurahan Sumber Wetan